§ Protein
adalah sistem dapar di CIS (cairan intrasel) dan CES (cairan ekstrasel)
§ Jumlah
cairan ynag ada di intrasel 2/3 dari cairan tubuh, sedangkan cairan ekstrasel
1/3 dari cairan tubuh
§ Cairan
ekstra sel terdiri dari intravaskuler (plasma) = 25% CES, dan intersisial = 75%
CES
§ Dengan mengunakan
enzim protease, albumin dapat dibagi lagi menjadi tiga domain yang
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda antara lain:
1.
Albumin yang mempunyai bentuk elips, yang berarti protein ini
tidak akan banyak meningkatkan viskositas plasma sebagaimana yang dilakukan
oleh molekul berbentuk memanjang sebagai fibrinogen.
2.
Menjaga cairan dari darah agar tidak bocor dari luar kedalam
sel-sel/sebagai zat yang menentukan besarnya tekanan osmosis didalam darah.
3.
Kemampuannya mengikat berbagai macam ligand. Ligand ini mencakup
asam lemak bebas (FFA), kalsium, hormone steroid tertentu, bilirubin dan
sebagai triptofan plasma.
§ Memainkan peranan yang
penting dalam transportasi tembaga didalam tubuh manusia. Sejumlah obat,
termasuk sulfonamide, penisilin G, dikumarol dan aspirin terikat dengan
albumin; hal ini mempunyai implikasi farmakologis yang penting yaitu
dimanfaatkan untuk pengocokan (whipping), ketegangan, atau penenang dan sebagai
emulsifier.
§ Tekanan
osmotik adalah tekanan untuk mencegah aliran osmotic cairan
§ Tekanan
onkotik adalah gaya tarik sifat atau system koloid agar air tetap berada dalam
plasma darah di intravaskuler. Arti lain dari tekanan onkotik adalah tekanan
osmotic yang dihasilkan oleh protein (albumin)
§ Tekanan
hidrostatik adalah tekanan yang dihasilkan oleh cairan pada dinding pembuluh
darah
§ Tekanan
osmotic koloid plasma berfungsi untuk mempertahankan cairan agar tidak mengalir
ke dalam rongga interstitial. Hal ni terutama fungsi albumin. Albumin
dihasilkan oleh hati apabila terdapat kerusakan hati, maka dapat terjadi
keadaan hipoalbumin
§ Pada
pemberian albumin diberikan secara perlahan dikarenakan kerja albumin menarik
cairan yang berada di ruang interstitial agar kembali kedalam intravaskuler. Apabila
pemberian albumin terlalu cepat ditakutkan pasien akan mengalami sesak napas
karena pada saat pemberian albumin, tekanan osmotic koloid plasma bekerja. Pada
saat pemberian albumin, kita sebagai tenaga kesehatan harus memperhatikan
perubahan tanda-tanda vital pada pasien karena kompenen albumin yang berat
jenisnya besar akan mempengaruhi kerja jantung. Terutama pada pasien dengan
usia lanjut dan yang mempunyai penyakit jantung. Karena dengan pemberian
albumin, ditakutkan kerja jantung semakin berat dan nantinya akan menimbulkan
sesak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar